Halaman

Jumat, 18 Desember 2015

KEANEKARAGAMAN INSEKTA DI LINGKUNGAN SEKITAR AREA PISANG -PISANGAN KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN

KEANEKARAGAMAN INSEKTA DI LINGKUNGAN SEKITAR AREA PISANG -PISANGAN KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN
Fitria Karinasari,Madha Fitri Marinta, Betty Asrotaja Yonika Putri
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
            Tugas penelitian tentang keanekaragaman Insekta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman Insekta dan perbandingan jumlah anggota setiap ordo pada kelas Insekta di sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Metode yang digunakan dalam tugas penelitian ini adalah dengan melakukan eksplorasi yaitu penangkapan Insecta pada seluruh area sekitar pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data di lapangan untuk kemudian diidentifikasi. Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan, dan identifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa hewan yang ada di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan cukup beranekaragam dengan ditemukannya hewan dari kelas insekta diperoleh ordo Odonata, ordo Lepidoptera, ordo Orthoptera, dan Oro Hemiptera yang keseluruhannya terdiri atas 6 spesies. Perbandingan jumlah spesies dalam setiap ordo berbeda. Jumlah spesies yang paling mendominasi lokasi tersebut adalah ordo Orthoptera, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah ordo Hemiptera.
Kata Kunci: Area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi, keanekaragaman Insekta, Insektarium.

PENGANTAR
Kebun Raya Purwodaddi Pasuruan merupakan  suatu kawasan yang mengoleksi berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan yang dikoleksinya memiliki dasar ilmiah. Informasi ilmiah mengenai koleksinya terdokumentasi dengan baik. Fungsi dari Kebun Raya adalah  sebagaia tempat konservasi ex-situ, tempat penelitian, tempat pendidikan lingkungan,  dan tempat wisata. Kebun Raya Purwodadi Pasuruan didirikan pada awal tahun 1941 yaitu sebelum kemerdekaan. Awalnya kebun ini hanya untuk tanaman perkebunan, namun kini terus berkembang dan memiliki lebih dari 10.000 jenis tanaman. (UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI,2001)
Insekta merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya. Insekta memiliki nilai penting antara lain nilai ekologi, endemisme, konservasi, pendidikan, budaya, estetika, dan ekonomi (Little,1957). Penyebaran insekta dibatasi oleh faktor-faktor geologi dan ekologi yang cocok, sehingga terjadi perbedaan iklim, musim, ketinggian tempat, serta jenis makanannya (Borror & Long,1998). Insekta juga merupakan bioindikator kesehatan hutan. Penggunaan insekta sebagai bioindikator akhir-akhir ini dirasakan semakin penting dengan tujuan utama untuk menggambarkan adanya keterkaitan dengan kondisi faktor biotik dan abiotik lingkungan (Speight et al. 1999). Sejumlah kelompok insekta seperti kumbang (terutama kumbang pupuk), semut, kupu-kupu, dan rayap memberikan respon yang khas terhaap tingkat kerusakan hutan sehingga memiliki potensi sebagai spesies indikator untuk mendeteksi perubahan lingkungan akibat konservasi hutan oleh manusia yang sekaligus menjadi indikator kesehatan hutan (Jones & Eggleton,2000).
Anggota Arthropoda khususnya insekta yang berada tersebar di sekitar lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan cukup beragam. Hal tersebut ditunjang dengan keadaan ekosistem dan ketersediaan makanan yang baik. Disana terlihat pepohonan yang rindang baik kecil maupun besar, berbuah ataupun tidak, serta semak-semak yang tersebar merata. Ekosistem tersebut cukup disukai oleh hewan-hewan insekta, baik sebagai tempat tinggal (sarang), tempat persembunyian, dan pemerolehan makanan. Dari area  yang kami telusuri di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan terdapat beranekaragam insekta dari kupu-kupu, capung, semut, belalang, lebah, dan kumbang dengan berbagai ukuran, bentuk, jenis, serta warnanya. Keanekaragaman insekta di berbagai tempat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya jenis tanaman, udara yang bersih, dan pencahayaan yang cukup (Noprin, 2010).
Di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi menunjukkan bahwa udara bersih, tetapi di lingkungan tersebut sulit mendapatkan insekta karena adanya insekta ragam sama dengan populasi yang banyak. Oleh karena itu, kami hanya mengambil beberapa insekta saja sebagai hasil eksplorasi penelitian kami.
Berdasarkan paparan di atas, dapat diajukan rumusan masalah pada penelitian kami sebagai berikut bagaimana keanekaragaman insekta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, dan bagaimanakah perbandingan  jumlah anggota setiap ordo pada kelas Insekta di lingkungan sekitar sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan keanekaragaman insekta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan dan mengidentifikasi anggota insekta filum Arthropoda yang terdapat di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.

METODE PENELITIAN
Pada proyek penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat eksploratif, yaitu dengan mengamati dan mendokumentasikan setiap obejek secara acak dan menyebar pada sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Lokasi penelitian yang kami lakukan bertempat di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 18 April 2015 pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Sasaran dari penelitian ini adalah semua jenis hewan insekta yang ditemukan di sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, sedangkan objek yang dikaji adalah pengelompokan jenis insekta berdasarkan tingkatan ordo pada kelas Insekta di lingkungan sekitar sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan dan perbandingan jumlah anggota setiap ordo pada kelas Insekta di lingkungan sekitar sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini di antaranya adalah jaring yang digunakan untuk menangkap insekta, kloroform yang digunakan untuk membius insekta, sterofoam digunakan untuk meletakkan insekta, formalin untuk mengawetkan insekta, jarum untuk melekatkan insekta dengan sterofoam, dan jarum suntik untuk menyuntikkan formalin ke dalam tubuh insekta.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengamati insekta yang ada di lingkungan lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan meliputi jenis-jenis insekta apa saja yang ada dan insekta apa yang mendominasi di lingkungan tersebut. Pada saat itu juga mengambil atau menangkap sampel insekta dari beberapa keanekaragaman insekta yang ditemukan dan langkah terakhir adalah mengawetkan sampel insekta tersebut menjadi insektarium. Kegiatan tersebut dilakukan pada tempat eksplorasi yaitu di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.



Gambar 1. Denah lokasi pengambilan sampel  Insekta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, Jalan Raya Surabaya-Malang KM 65, Purwodadi-Pasuruan-Jawa Timur.

 

HASIL
            Dari hasil observasi yang kami lakukan di lingkungan sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi, Jalan Raya Surabaya-Malang KM 65, Purwodadi-Pasuruan-Jawa Timur.

Tabel 1. Jenis serangga yang terdapat di lingkungan sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan.
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Nama Daerah
Jumlah
Individu
Insekta
Odonata
Libellulidae
Diplacodes
Diplacodes trivialis
Capung
12
Lepidoptera
Nymphalidae
Ideopsis
Ideopsis juventa
Kupu-kupu
7
Ortoptera
Acrididae

Melanoplus

Melanoplus differentialis
Belalang
14
Orthoptera

Pyrgomorphidae

Atractomorpha
Atractomorpha crenulata

Belalang
18
Hemiptera

Pyrrhocoridae

Dysdercus

Dysdercus cingulatus

Bapak pucung
10
Lepidoptera

Pieridae

Eurema

Eurema hecabe

Kupu-kupu
8

















 



Gambar 1.Histogram perbandingan jumlah anggota/individu setiap ordo pada kelas Insecta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. 


PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil eksplorasi di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan diperoleh hasil sebagai berikut Ordo Lepidoptera 2 spesies yakni Ideopsis juventa dan Eurema hecabe dengan jumlah populasi yang terdapat di lingkungan masing-masing ordo 7 individu dan 8 individu, Ordo Orthoptera 2 spesies yakni Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata dengan jumlah populasi yang terdapat di lingkungan masing-masing ordo  14 individu dan 18 individu, Ordo Odonata 1 spesies yakni Diplacodes trivialis dengan jumlah populasi yang terdapat di lingkungan 12 individu, Ordo Hemiptera 1 spesies yakni Dysdercus cingulatus dengan jumlah populasi yang terdapat di lingkungan 10 individu.
Berdasarkan sampel pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa lingkungan sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan didapatkan ordo yang mendominasi lokasi tersebut adalah ordo Ortoptera, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah ordo Hemiptera. Selain itu, ditemukan ordo lain dari anggota  filum Arthropoda, yaitu Ordo Odonata dan Ordo Lepidoptera. Dari setiap ordo filum Arthropoda memiliki ciri khusus tersendiri.
            Ordo Orthoptera memiliki ciri-ciri antara lain ukuran bentuk tubuh sedang sampai besar, anggota ordo Orthoptera ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Spesies yang bersayap mempunyai dua pasang sayap dengan bentuk sayap panjang menyempit, banyak vena, menebal seperti kertas perkamen. Sayap belakang membraneus, melebar dan banyak vena. Tipe mulut penggigit pengunyah. Spesies betina umumnya mempunyai ovipositor (struktur berbentuk tabung yang berfungsi membantu peletakan telur)  yang berkembang biak, jantan ada yang mempunyai alat penghasil suara, terletak di tibia atau abdomen. Habitat ordo Orthoptera di areal tanaman budidaya, ada juga yang lingkungan rumah atau tempat tinggal (Lilies, 1991). Dari ordo ini individu yang kami dapatkan yakni belalang. Kami mendapati belalang ini diantara serasah pada sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Jumlah spesies dari ordo Orthoptera yang kami amati sebanyak 1 spesies yakni Melanoplus differentialis sebanyak ± 14 individu, spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral, warna tubuh cokelat, ukuran panjang tubuh  keseluruhan 2,5 cm. Memiliki 2 pasang sayap membran, Sayap depan panjang menyempit, banyak vena, sayap belang membraneus, melebar, dan banyak vena, memiliki antena. Bertipe mulut penggigit pengunyah, memiliki sepasang sayap dan panjang sayap 0,8 cm dan Atractomorpha crenulata sebanyak ± 18 individu, Spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral,tubuh terdiri dari prosoma dan opiosthosoma. Bagian prosoma meruncing seperti jarum. Warna tubuh hijau, ukuran panjang tubuh keseluruhan 3,8 cm. Memiliki 2 pasang sayap kecil, dan membraneus, memiliki sepasang antena, panjang antenna 0,5 cm. Memiliki tiga pasang kaki dan sepasang kaki bagian belakang lebih panjang daripada dua pasang kaki depan. Bertipe mulut penggigit pengunyah.
            Ordo Lepidoptera yang kami temukan, yakni kupu-kupu yang memiliki ciri-ciri memiliki dua pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik, antennanya agak panjang, tipe mulut yaitu penghisap dengan siphon. Ordo Lepidoptera memiliki habitat di macam-macam tanaman. Kupu-kupu tidak menyukai hidup di daerah yang udaranya kotor, penuh polusi, dan emisi karbon dan debu (Pegie, 2006). Kupu-kupu merupakan serangga yang umumnya melakukan aktivitas pada siang hari. Pada malam hari, kupu-kupu akan beristirahat dan berlindung di bawah daun pepohonan.  Kegiatan terbang dimulai sekitar pukul 6.00 pagi hari, pada saat itu kupu-kupu terbang dalam jarak pendek dan hinggap, merentangkan sayapnya menanti sinar matahari pagi. Makin siang, kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan ataupun bereproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan betina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi. Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telur-telurnya pada daun tumbuhan inangnya. Kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbang rendah antara 10 cm sampai 2 m. Sedangkan, kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ±10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya (mulut penghisap). Perilaku mencari makan dan terbang mulai menurun menjelang sore. Pada pukul 5 sore, beberapa kupu-kupu masih tampak terbang tetapi setelah itu pada pukul 6 sore semua kupu-kupu telah beristirahat. Aktivitas kupu-kupu juga dipengaruhi cuaca. Pada cuaca yang mendung, apalagi hujan, membuat kupu-kupu enggan terbang. Pada pagi hari yang cerah, kupu-kupu berterbangan dan memulai aktivitas hariannya kembali (Herawati Soekardi, 2007). Kami mendapati kupu-kupu ini tersebar. Jumlah spesies dari ordo Lepidoptera yang kami amati sebanyak 2 spesies yakni Ideopsis juventa sebanyak ± 7 individu, Spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral, warna tubuh hitam, warna hitam dengan corak putih lonjong yang hampir memenuhi sayap, ukuran panjang tubuh 3 cm dan lebar tubuh keseluruhan 8 cm. Memiliki 2 pasang sayap membran yang tertutup sisik, memiliki sepasang antenna dan panjang antenna 1,5 cm , bertipe mulut pengisap, memiliki tiga pasang kaki, Eurema hecabe sebanyak ± 8 individu, Spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral, warna tubuh hitam kuning, warna sayap kuning, ukuran panjang tubuh 2,2 cm dan lebar tubuh keseluruhan 6 cm. Memiliki 2 pasang sayap membran yang tertutup sisik, antena agak panjang, bertipe mulut pengisap.
Ordo Odonata memiliki ciri-ciri antara lain ukuran tubuh sedang sampai besar, memiliki antena pendek dan kaku, abdomen panjang dan ramping. Tipe alat mulut penggigit dan pengunyah. Sayap seperti selaput dan vena. Ordo Odonata banyak hidup di habitat akuatik pada saat nimpha dan terdapat didarat atau udara bebas saat dewasa (Noerdji, 2011). Dari ordo ini individu yang kami dapatkan yakni capung. Kami mendapati capung ini tersebar diseluruh area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Jumlah spesies dari ordo Odonata yang kami amati sebanyak 1 spesies yakni Diplacodes trivialis sebanyak 12 individu, Spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral,tidak memiliki antena, tubuh terbagi menjadi dua bagian yaitu prosoma (kepala dan toraks) dan opisthosoma (abdomen), abdomen panjang dan ramping,warna tubuh hijau, ukuran panjang tubuh 5,5 cm dan lebar tubuh keseluruhan 7 cm. Memiliki 2 pasang sayap seperti selaput dan memiliki banyak vena,memiliki tiga pasang kaki, Tipe mulut penggigit pengunyah.
Ordo Hemiptera berarti “yang bersayap setengah”. Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang (Jumar,2000). Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum. Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makanannya dan kemudian menghisap cairan di dalamnya. Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan (Jumar,2000).
Dari ordo ini individu yang kami dapatkan yakni Kumbang Merah “Bapak pucung”. Kami mendapati spesies ini berada di atas daun salah satu pohon pisang yang berada di area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan . Jumlah spesies dari ordo Hemiptera yang kami amati sebanyak 1 spesies yakni Dysdercus cingulatus sebanyak 10 individu, Spesies ini memiliki ciri tubuh simetri bilateral, memiliki bagian prostoma dan opiostoma (abdomen), bagian abdomen berwarna hitam putih bergantian . memiliki sepasang sayang dengan warna oranye dengan ornamen bintik hitam ditengah sayap. Memiliki 3 pasang kaki. Memiliki sepasang antenna, panjang antenna 1,3 cm. Panjang tubuh keseluruhan 2 cm.

SIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengamatan dan identifikasi yang telah kami lakukan di lingkungan sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi, Jalan Raya Surabaya-Malang KM 65, Purwodadi-Pasuruan-Jawa Timur, maka dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman insekta di lingkungan sekitar area pisang-pisangan Kebun Raya Purwodadi Pasuruan relatif cukup tinggi dengan ditemukannya berbagai macam spesies sebanyak 6 spesies yaitu dari ordo Lepidoptera 2 spesies yakni Ideopsis juventa dan Eurema hecabe, Ordo Orthoptera 2 spesies yakni Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata, Ordo Odonata 1 spesies yakni Diplacodes trivialis, Ordo Hemiptera 1 spesies yakni Dysdercus cingulatus, dan Perbandingan jumlah spesies dalam setiap ordo berbeda yakni dapat diketahui bahwa lingkungan sekitar area pisang-pisangan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan didapatkan ordo yang mendominasi lokasi tersebut adalah ordo Ortoptera, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah ordo Hemiptera.

DAFTAR PUSTAKA
Borror D.J dan De Long D.M.1998.An Introduction to the Study of Insect.Sounders College Publishing.
Eggleton,P.,R.Homathevi.,D.Jeeva.,D.T.Jones.,R.G.Davies & M.Maryati.2000.The Spesies Richness and Composition of Termites (Isoptera) in Primary and Regenerating Lowland Dipterocarp Forest in Sabah. East Malaysia.Ecotropica 3: 119-128.
Jumar ,2000.Entomologi Pertanian.Jakarta: Rineka cipta.
Lilies C.S.1991.Kunci Determinasi Serangga.Yogyakarta:Kanisius.
Little,F.A.1957.General And Applied Entomology.Texas:Texas University.
Noerdji, Woro Anggritoningsih, dkk. 2011. Fauna Serangga Gunung Ciremai. Bogor : LIPI Press.
Peggie,Djunijanti dan Mohammad Amir.2006.Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor.Cibinong:LIPI.
Soekardi,Herawati.2007.Kupu-kupu di kampus UNILA.Bandar Lampung:UNILA Press.
Speight et al. 1999
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi- LIPI.2001.Kebun Raya Purwodadi. Diakses pada tanggal 10 Mei 2015 pukul 19.56 WIB dari http://krpurwodadi.lipi.go.id



Tidak ada komentar:

Posting Komentar