Halaman

Jumat, 18 Desember 2015

KOMUNITAS GASTROPODA DI PERSAWAHAN KECAMATAN WONOAYU SIDOARJO

KOMUNITAS GASTROPODA DI PERSAWAHAN KECAMATAN WONOAYU SIDOARJO
Fitria Karinasari, Madha Fitri Marinta, Betty Asrotaja Yonika Putri
Pendidikan Biologi A 2013 - Jurusan Biologi - FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Penelitian tentang komunitas gastropoda di daerah persawahan Wonoayu Sidoarjo bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi jenis-jenis gastropoda di daerah persawahan Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengamati dan mendokumentasikan setiap objek secara acak dan menyebar pada area persawahan di daerah Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Cara kerja yang dilakukan selama penelitian ini dibagi dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah pengamatan lapangan dan pengambilan gambar objek. Kemudian tahap kedua yaitu mengidentifikasi ciri-ciri dari gastropoda yang sudah ditemukan serta menentukan jenis gastropoda tersebut berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan, dan identifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis – jenis gastropoda yang ada di daerah persawahan Wonoayu Sidoarjo  memiliki  nilai indeks keanekaragaman yaitu H = 0,99 tergolong rendah dan  nilai indeks dominansi yaitu Ds = 0,42 tergolong sedang. Hal ini dibuktikan dengan hanya ditemukannya tiga spesies yakni Pila ampullacea, Achatina fulica, dan Pomacea canaliculata. Jumlah Spesies yang paling mendominasi lokasi tersebut adalah  jenis Pila ampullacea dan Pomacea canaliculata, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis Achatina fulica .
Kata kunci: komunitas, Gastropoda, Kecamatan Wonoayu Sidoarjo

PENDAHULUAN
Gastropoda merupakan salah satu kelompok hewan dari kelas Moluska yang dapat hidup pada berbagai tipe habitat baik di daratan ataupun di perairan. Gastropoda di daratan dapat ditemukan di habitat sawah. Menurut Dharma (1988), keberadaan Gastropoda sawah mempunyai peranan yang penting bagi ekosistem sawah, baik yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
Pada penelitian sebelumnya (Rudianto dkk./2014/Jurnal Protobiont) dijelaskan bahwa Gastropoda dapat mempercepat terjadinya penguraian bahan-bahan organik akan tetapi keberadaannya di sawah juga dapat merugikan karena bersifat sebagai hama.Hama Gastropoda merupakan masalah serius bagi tanaman padi. Menurut Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (2008), luas area tanaman padi yang diserang keong mas tahun 2007 mencapai lebih dari 22.000 Ha. Kecamatan Sungai Kakap yang terletak di Kabupaten Kubu Raya memiliki lahan persawahan yang luasnya mencapai 45% dari total luas lahan Kecamatan Sungai Kakap. Sektor pertanian di Kecamatan Sungai Kakap merupakan salah satu sektor unggulan dan menjadi penopang utama perekonomian masyarakat. Tipe sawah di Kecamatan Sungai Kakap meliputi sawah tadah hujan, pasang surut dan tegalan. Namun hanya sawah tadah hujan dan pasang surut saja yang digunakan untuk menanam padi. Perbedaan pola irigasi sawah tadah hujan dan pasang surut dapat mempengaruhi keberadaan Gastropoda yang adapada kedua tipe persawahan tersebut. Data mengenai keragaman jenis Gastropoda di persawahan Kecamatan Sungai Kakap masih terbatas sehingga perlu dilakukan kajian mengenai struktur komunitas Gastropoda pada persawahan di Kecamatan Sungai Kakap.
Wonoayu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Di daerah Kecamatan wonoayu terdapat beberapa desa diantaranya yaitu desa Wonokasihan dan Sumberejo. Di dua desa tersebut memiliki area persawahan yang cukup luas. Area persawahan merupakan salah satu habitat yang cocok untuk kehidupan molusca kelas Gastropoda, hal ini dikarenakan suhu lingkungan di daerah persawahan sangat cocok dengan kehidupan gastropoda. Namun keberadaan Molusca kelas Gastropoda kini semakin berkurang, dikarenakan para petani di persawahan menilai jika gastropoda ini adalah satu hama tanaman yang menyebabkan hasil panen para petani kurang maksimal. Menurut salah satu petani Sumiaji 52 tahun jika keberadaan keong, bekicot membuat para petani resah, pasalnya keong tersebut memakan daun – daun yang ada di persawahan. Untuk mengatasi masalah tersebut oleh Bu Suminten 60 tahun petani di Desa Sumberejo sering membasmi keong sawah tersebut dengan cara menabur kapur bangunan disekitar area persawahan atau dengan membasmi dengan membunuh benih atau telur dari keong tersebut. Selain dibasmi keong sawah dan bekicot juga ditangkap untuk dikonsumsi. Kegiatan yang dilakukan oleh para petani di sekitar area persawahan dinilai dapat mengurangi jumlah Gastropoda di area persawahan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keaneragaman Gastropoda di daerah persawahan Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Berdasarkan paparan di atas tujuan di adakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi jenis – jenis  Gastropoda di Daerah persawahan Kecamatan Wonoayu Sidoarjo
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat eksploratif, yaitu dengan cara mengamati dan mendokumentasikan setiap objek secara acak dan menyebar pada area persawahan di daerah Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yakni, desa Wonokasihan dan desa Sumberejo Kecamatan Wonoayu Sidoarjo selama bulan Maret hingga April 2014 dengan tiga kali pengamatan, sekaligus mendokumentasikan objek yang ditemukan di persawahan tersebut, sedangkan pengidentifikasian gastropoda yang sudah ditemukan dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.
Sasaran penelitian ini adalah semua jenis gastropoda yang ditemukan di daerah persawahan dari kedua desa tersebut, sedangkan objek yang dikaji adalah pengelompokan jenis gastropoda berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
Alat dan bahan penelitian yang digunakan adalah beberapa botol kaca beserta tutupnya dan alkohol 70%; lembar pengamatan, alat tulis,  dan kamera.
Cara kerja yang dilakukan selama penelitian ini dibagi dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah pengamatan lapangan dan pengambilan gambar objek. Pengamatan lapangan ini dilakukan pada tiga waktu yang berbeda yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari pukul 13.00 WIB, dan sore hari pukul 17.00 WIB yang dilakukan dengan dua kali pengulangan. Pengambilan gambar objek amatan dilakukan dengan menggunakan kamera digital.
Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel gastropoda yang dilakukan dengan cara menentukan plot pada area persawahan untuk membuat unit sampling pengamatan. Pada masing-masing desa kami mengambil dua petak sawah, dimana satu petak sawah terdiri dari tiga plot.  Gastropoda yang ditemukan dibersihkan badannya kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca yang berisi alkohol 70%. Kemudian tahap kedua yaitu mengidentifikasi ciri-ciri dari gastropoda yang sudah ditemukan serta menentukan jenis gastropoda tersebut berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
 Gambar 1. Denah plot yang digunakan dalam pengambilan sampel di area sawah Desa Wonokasihan dan Desa Sumberejo Kabupaten Sidoarjo.

HASIL
Pada penelitian di daerah Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo tepatnya di area persawahan Desa 
Wonokasihan dan Desa Sumberejo yang telah dibagi menjadi tiga plot pada masing-masing 
petak sawah, ditemukan  tiga spesies hewan dari kelas Gastropoda yang mana masyarakat 
daerah tersebut menyebutnya dengan nama Bekicot, Keong Mas dan Besusul.
1.     Achatina fulica




Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Subphylum : Avertebrata
Phylum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Stylomatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica

Deskripsi
Organisme ini memiliki ciri yaitu habitatnya pada daerah yang lembab. Memiliki  cangkang  tunggal yang berbentuk spiral, ukuran cangkang termasuk besar dengan panjang 5-6 cm. Arah putaran cangkang organisme ini yaitu dekstral (putaran kekanan), bentuk cangkang contong, tipe mulut cangkang lonjong dan warna cangkang coklat muda bercorak coklat tua. Tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur yang kuat dan didalmnya mengandung lapisan mutiara.Cangkang bekicot terpilin Spiral(Body whorl) dengan jumlah putaran 5, tidak memiliki tutup cangkang (Operculum) .warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di permukaannya.

2.      Pomacea canaliculata

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom         : Animalia
Filum               : Moluska
Kelas               : Gastropoda
Ordo                : Mesogastropoda
Famili              : Ampullariidae
Genus              : Pomacea
Spesies            : Pomacea canaliculata

Deskripsi
Keong mas memiliki morfologi yang sama dengan keong sawah.  Cangkang berbentuk bulat mengerut dengan mulut cangkang berbentuk perbani, warna cangkang kuning keemasan, berdiameter 2-3 cm. Rumah keong berujung pada menara pendek dengan 4-5 putaran kanal yang dangkal. Pada mulut rumah terdapat penutup mulut yang disebut operculum yang kaku.
3.      Pila ampullacea 

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Family : Ampullariidae
Genus : Pila

Spesies : Pila ampullacea

Deskripsi
Organisme ini memiliki ciri yaitu habitatnya pada tanah yang berlumpur atau tanah yang tergenang air. Memiliki  cangkang  tunggal yang berbentuk spiral, ukuran cangkang termasuk sedang dengan panjang 1,5-2 cm. Arah putaran cangkang organisme ini yaitu dekstral (putaran kekanan), bentuk cangkang contong, mulut membundar, tepinya bersambung, tidak melebar, umumnya hitam. Memiliki operculum, semacam penutup/pelindung, operculum agak bundar telur, tipis, agak cekung, coklat kehitaman dan warna cangkang hijau pekat sampai hitam.Puncak cangkang agak runcing, tepi cangkang menyiku tumpul pada yang muda, jumlah seluk 4-5, agak cembung, seluk akhir besar.

Tabel 1. Spesies Gastropoda yang dijumpai di persawahan Desa Wonokasihan dan Desa Sumberejo




Grafik 1. Perbandingan jumlah spesies anggota gastropoda di Kecamatan Wonoayu Sidoarjo


PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan di daerah persawahan Kecamatan Wonoayu, dapat diperoleh tiga spesies Gastropoda yang berbeda yang mana tiga spesies ini memiliki ciri masing-masing. Setiap spesies mempunyai waktu aktif yang berbeda-beda, mulai dari pagi hari, siang hari, dan sore hari. Pada pagi dan sore hari spesies gastropoda lebih banyak ditemukan daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena suhu yang baik untuk kehidupan gastropoda  tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 20-30°C. DO dan CO2 yang baik untuk kehidupan gastropoda yaitu berkisar antara 5-8 ppm ( Setyobudiandi, 1999).

Hewan-hewan gastropoda merupakan hewan yang termasuk dalam anggota filum Mollusca. Di mana mollusca ini merupakan yang kedua terbanyak setelah Arthropoda. Diperkirakan anggota dari filum mollusca sampai saat ini berjumlah kurang lebih 100.000. disamping itu ada kurang lebih 20.000 spesies fosilnya yang pernah hidup di dunia. Pada pengamatan kali ini kami mengamati tentang keanekaragaman gastropoda di desa Wonokasihan dan desa Sumberejo, dua desa tersebut merupakan desa yang terletak dibagian kecamatan Wonoayu, yang mana persawahan dari desa Sumberejo tesebut  jauh dari pemukiman masyarakat sehingga dari segi ekosistem merupakan tempat  yang bisa di katakan masih alami bagi organisme yang hidup didalamnya. Odum (1996) menjelaskan bahwa keanekaragaman identik dengan kestabilan suatu eksosistem, yaitu jika keanekaragaman suatu eksositem relatif tinggi maka kondisi eksosistem tersebut cenderung stabil. Lingkungan ekosistem yang memiliki gangguan keanekaragaman cenderung sedang, pada kasus lingkungan ekosistem yang tercemar keanekaragaman cenderung rendah.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah Pila ampullaceal dan Pomacea canaliculata lebih banyak daripada Achatina fulica hal ini disebakan karena tempat tinggal Pila ampullaceal dan Pomacea canaliculata adalah di perairan dangkal, mulai dari sawah hingga sungai. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut hewan ini dengan istilah siput air. Sebaliknya, habitat asli Achatina fulica  justru di lingkungan daratan, sehingga banyak orang yang menamakannya siput darat. Keong mas hidup di kolam, sawah beririgasi dan kanal. Keong mas membenamkan diri pada tanah lembab selama musim kering. Keong mas dapat bertahan hidup hingga 6 bulan dengan cara menutup operkulum dan membenamkan diri dalam tanah. Keong mas menjadi aktif kembali ketika tanah tempat hidupnya tergenang air. Keong mas dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang keras, misalnya pada perairan tercemar atau perairan yang memiliki kandungan oksigen terlarut rendah, karena keong mas memiliki insang (ctenidium) dan organ menyerupai paru-paru, sehingga dapat bertahan hidup di dalam dan di luar air (Dhama, 1988).
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditentukan indeks keanekaragaman dan indeks dominansinya. Keanekaragaman spesies dalam komunitas dapat dihitung dengan  menggunakan indeks Shannon-Weiner. Indeks keanekaragaman Shannon-Weiner tidak hanya menggambarkan keanekaragaman spesies,tetapi juga menggambarkan produktivitas ekosistem,tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem. Semakin tinggi Nilai indeks Shannon-Weiner  maka semakin tinggi pula keanekaragaman spesies, produktivitas ekosistem, tekanan pada ekosistem dan kestabilan ekosistem.(Odum,1993). Sedangkan dominansi dapat dihitung dengan indeks Simpson (Odum,1917).  Dari perhitungan sesuai rumus indeks keanekaragaman spesies dalam komunitas (indeks Shannon-Weiner) diperoleh hasil yaitu H = 0,99 yang berada pada kategori H < 1 artinya bahwa keanekaragaman jenis dalam komunitas tergolong rendah. Hal itu menunjukkan bahwa produktivitas sangat rendah sebagai indikasi adanya tekanan ekologis yang berat, dan ekoistem yang tidak stabil. Sedangkan pada indeks dominansi dengan menggunakan  indeks Simpson diperoleh hasil yaitu Ds = 0,42 yang berada pada kategori diantara 0,31 – 0,60 yang artinya dominansi tersebut tergolong sedang.

SIMPULAN
                Berdasarkan data hasil pengamatan identifikasi komunitas gastropoda yang ada di persawahan kecamatan Wonoayu, maka dapat disimpulkan bahwa komunitas gastropoda memiliki indeks keanekaragaman yaitu H = 0,99 tergolong rendah dan indeks dominansi yaitu Ds = 0,42 tergolong sedang. Hal ini dibuktikan dengan hanya ditemukannya tiga spesies yakni Pila ampullacea, Achatina fulica, dan Pomacea canaliculata. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah jenis Pila ampullacea dan Pomacea canaliculata . Sebab kedua jenis gastropoda ini mampu bertahan bertahan hidup  baik di dalam (akuatik) maupun di luar air (terestrial).

DAFTAR PUSTAKA
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia (Indonesian Shells). P.T. Sarana Graha. Jakarta. 111 hal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Keong_sawah diakses pada tanggal 9 Mei 2015
Odum, E. P. 1996. Dasar – dasar Ekologi. Alih Bahasa. Cahyono, S. FMIPA IPB. Gadjah Mada University Press. 625p.
Odum, Eugene. 1917. Dasar – dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Odum, Eugene. 1993. Dasar – dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Rudianto, Fajar Nico dkk. 2014  Struktur Komunitas Gastropoda Pada Persawahan Pasang Surut Dan Tadah Hujan di Kecamatan Sungai Kakap. Jurnal Protobiont. 3 (2): 177 –185.jurnal.untan.ac.id/index.php/jprb/article/download/5544/5708.Diakses pada tanggal 9 Mei 2015
Setyobudiandi. I. 1999. Bacteria in Green Mussel Perna viridis l and its Environment 145-150p. Phucket Marine Biology Center Spesial Publication no. 19(1). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB
Suwignyo, S..et al. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta: Penebar Swadaya




1 komentar:

  1. Did you know there is a 12 word sentence you can tell your partner... that will trigger intense emotions of love and impulsive attraction to you buried within his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, treasure and look after you with all his heart...

    ====> 12 Words That Fuel A Man's Desire Instinct

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to try harder than before to make your relationship the best part of both of your lives.

    In fact, triggering this all-powerful instinct is absolutely essential to getting the best ever relationship with your man that the instance you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You'll immediately notice him expose his mind and heart to you in a way he's never expressed before and he'll identify you as the only woman in the galaxy who has ever truly tempted him.

    BalasHapus