PEMBUATAN
VCO (VIRGIN COCONUT OIL)
DENGAN METODE MIXER
ABSTRAK
VCO (Virgin Coconut Oil) adalah
minyak yang berasal dari sari pati kelapa. Banyak sekali manfaat dari VCO (Virgin
Coconut Oil) baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Pembuatannya dapat
dilakukan dengan metode pemanasan bertingkat, enzimatis, ataupun mixer. Tujuan kami meliputi membuat Virgin
Coconut Oil (VCO) dengan
menggunakan metode mixer dan menganalisis keberhasilan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
dengan metode tersebut. Berdasarkan
metode tersebut yaitu dengan memixer, krim hasil endapan santan selama kurang lebih 2-4 jam dan mendiamkan lagi. Dari situ, kami mendapatkan VCO Virgin
Coconut Oil dengan menyaringnya
selama 3 kali hingga didapat minyak yang jernih. Hasil kami ternyata mendapatkan Virgin
Coconut Oil (VCO) sebanyak
190 ml dari 2500 ml santan. Berdasarkan
hasil yang
kami dapatkan pembuatan VCO
(Virgin Coconut Oil) dengan metode mixer menghasilkan minyak yang cukup
banyak dan metode ini pun mudah untuk dilakukan.
Kata Kunci: Virgin Coconut Oil (VCO), Kelapa, Mixer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir di semua provinsi di
Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa perkebunan rakyat.
Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang
bermanfaat. Pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia karena hampir
semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut,
tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat
untuk menghasilkan produk industri (Herman, 2013).
Daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra,
minyak kelapa, coconut cream, santan dan parutan kering, sedangkan air
kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de coco (Bambang, 2010).
Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan terhadap
daging buah kelapa parutan. Santan merupakan bahan makanan yang dipergunakan
untuk mengolah berbagai masakan yang mengandung daging, ikan, ayam, dan untuk
pembuatan berbagai kuekue, es krim, gula gula. Selain itu, kelapa juga
menghasilkan produk olahan yang popular belakangan ini yaitu Virgin Coconut
Oil (VCO) yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (Suhardiyono, 2013).
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO) merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang
rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup
lama yaitu lebih dari 12 bulan. (Sulistyo, 2014).
Metode yang dapat digunakan untuk membuat VCO secara umum ada 3 macam,
yaitu pemanasan, enzimatis, dan mixer.
Dari situlah kami akan mencoba membuat VCO dengan metode mixer yang secara
teori jauh lebih mudah dan lebih banyak menghasilkan VCO.
B.
Tujuan
Tujuan kami antara lain, sebagai berikut:
1.
Membuat
Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menggunakan metode mixer.
2.
Menganalisis
keberhasilan pembuatan Virgin
Coconut Oil (VCO) dengan menggunakan metode mixer.
C. Manfaat
1. Bagi
Peneliti
a.
Meningkatkan
kemampuan dalam melakukan penelitian dan menganalisa suatu bahan / produk.
b.
Dapat
menigkatkan produk olahan kelapa dan minat masyarakat untuk memproduksi dalam
skala industri sehingga dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian negara.
c.
Dapat
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa khususnya minyak kelapa murni (VCO).
2. Bagi
Kemajuan IPTEK
a.
Dapat
menjadi salah satu terobosan teknologi dalam mengolah kelapa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia
yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat
dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu
cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan
atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak
kelapa,yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra
(Suhardiyono, 2013).
Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux
indica, al djanz al kindi, ganzganz,nargil, narle, tenga, temuai dan
pohon kehidupan. Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk family palmae
dari genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi rata-rata 12,3 meter dan
sejak ditanam
sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa membutuhkan waktu 12
bulan (Suhardiyono, 1993).
Buah kelapa terdiri
dari bagian-bagian seperti:
1.
Epicarp
(Kulit Luar)
yaitu kulit
bagian luar yang berwarna hijau, kuning, atau jingga permukaannya licin, agak
keras dan
tebalnya 0,14 mm.
2.
Mesocarp
(Sabut)
yaitu kulit
bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat tebalnya 3 5
mm.
3.
Endocarp
(Tempurung)
yaitu bagian
tempurung yang keras sekali tebalnya 3 5 mm, bagian dalam melekat pada kulit
luar biji.
4.
Testa (
Kulit Daging Buah )
yaitu bagian
dari warna kuning sampai coklat.
5.
Endosperm
(Daging Buah )
yaitu bagian
yang berwarna putih dan lunak, sering disebut daging kelapa.
6.
Air Kelapa
yaitu bagian
yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air.
7.
Lembaga
yaitu bakal
tanaman setelah buah tua.
Banyak sekali
manfaat dan kandungan gizi yang terdapat dalam buah kelapa itu sendiri. Berikut
ini tabel kandungan gizi buah kelapa:
Tabel 1. Tabel Kandungan Gizi Buah Kelapa
B. Minyak
Kelapa Murni
Minyak kelapa
berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat,
karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam
lemak lainnya. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan
bilangan Iod (iodine value), maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke
dalam golongan non drying oils, karena bilangan iod minyak tersebut
berkisar antara 7,5-10,5 (Herman, 2013). Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah
minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis
tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari
warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu
kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi (Cahyana,
2014).
Minyak kelapa murni
mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh. Proses
pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia
organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang
dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna
minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening
). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi.
Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan
mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain
(Sulistyo, 2014).
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih
terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan
air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut
kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya. Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap
kualitas VCO (Herman, 2013).
Minyak kelapa murni (VCO) mempunyai banyak manfaat terutama dalam bidang
kesehatan (Bambang, 2010) , diantaranya :
a.
Merupakan
antibakteri, antivirus,
antijamur dan antiprotozoa alamiah
b.
Membantu
meredakan gejala-gejala dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.
c.
Membantu
melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
d.
Membantu
mencegah tekanan darah tinggi.
e.
Membantu
mencegah penyakit liver.
f.
Menjaga
kesehatan jantung dan pembuluh darah.
g.
Membantu
mencegah penyakit kanker.
h.
Membantu
menurunkan berat badan.
i.
Menjaga
stamina tubuh.
j.
Memelihara
kesehatan kulit dan rambut.
C. Pembuatan
minyak kelapa murni dengan sentrifugasi (Mixer)
Kita ketahui bahwa Virgin
Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni yang dihasilkan
dari daging buah kelapa tua yang masih segar. Beberapa metode yang banyak
digunakan dalam pembuatan VCO adalah pemanasan (95 oC),
fermentasi dan pancingan (Herman,
2013). Selain metode tersebut, juga ada metode pengadukan (mixing). Pada
metode mixing, dengan adanya pengadukan terus-menerus, maka molekul
protein yang berfungsi sebagai emulsifier dapat rusak sehingga minyak dapat terpisah
(Cahyana, 2014).
VCO menjadi populer karena manfaatnya untuk kesehatan.
Pada bidang farmasi, VCO digunakan untuk obat-obatan dan kosmetik (Sutarmi dan
Rozaline, 2006). Beberapa manfaat VCO antara lain dapat mengurangi kandungan
total kolesterol, trigliserida, fosfolipid, LDL (Low Density Lipoprotein)
dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein), kandungan polifenol dalam VCO
juga dapat mencegah oksidasi LDL (Nevin dan Rajamohan, 2004). Pada studi
sebelumnya, telah dilakukan uji aktivitas antioksidan dan antifotooksidasi dari
VCO dengan cara mengestrak VCO menggunakan pelarut etanol (Muis, 2007).
Disamping itu juga telah dilakukan penelitian mengenai potensi VCO sebagai
penangkap radikal bebas dan penstabil oksigen singlet. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa VCO memiliki aktivitas penangkap radikal bebas dan memiliki
potensi sebagai penstabil oksigen singlet (Cahyana, 2014).
Sentrifugasi merupakan salah satu pembuatan VCO dengan cara mekanik.
Pembuatan VCO dengan sentrifugasi juga dikelompokan menjadi tiga, yaitu :
pembuatan santan, pembuatan VCO serta penyaringan. Pada cara ini krim dimasukan
dalam tabung ke dalam sentrifuse. Pemutusan ikatan lemak protein pada santan
dilakukan dengan pemutaran (pemusingan), yaitu dengan gaya sentrifugal karena
berat jenis minyak dan air berbeda maka setelah dilakukan sentrifugasi keduanya
akan terpisah dengan sendirinya. Berat jenis minyak lebih ringan dibanding air
sehingga minyak akan terkumpul pada lapisan atas (Cahyana,
2014). Kunci dari
pembuatan VCO dengan sentrifugasi yaitu kecepatan pemutaran, yaitu 20.000 rpm.
Disamping itu faktor waktu juga ternyata menjadi pembatas dalam pemutaran
tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk memutus ikatan lemakprotein dari santan
dengan kecepatan 20.00 rpm yaitu sekitar 15 menit. Alat yang digunakan untuk
memutar santan dinamakan dengan sentrifuse (Cahyana,
2014).
Pembuatan VCO dengan sentrifugasi memiliki kelebihan dan kekurangan (Cahyana,
2014), antara lain sebagai berikut:
1. Kelebihan
a.
Berwarna
jernih dan berbau khas minyak kelapa.
b.
Daya
simpannya lama, sekitar 10 tahun.
c.
Proses
pambuatannya sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
d.
Kandungan
asam lemak rantai sedang tidak mengalami denaturasi, demikian juga dengan kandungan antioksidannya.
2. Kekurangan
a.
Membutuhkan
biaya yang mahal untuk alat sentrifugenya.
b.
Membutuhkan
tenaga listrik yang cukup tinggi sehingga bisa menambah biaya produksi.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.
Jenis
Praktikum
Jenis praktikum yang
kami lakukan berupa pengamatan.
B.
Waktu
dan Tempat
1.
Waktu
Praktikum
dilaksanakan pada hari kamis,
9 April
2015 pukul 07.00
WIB - selesai.
2.
Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan di laboratorium Prodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya.
C.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
1. Parut
1 buah
2. Baskom
2 buah
3. Saringan
1 buah
4. Botol
bekas 1,5 L 1 buah
5. Selang
plastik secukupnya
6. Lem
tembak secukupnya
7. Mixer
1 buah
8. Pengaduk 1 buah
9. Pipet
panjang 2 buah
10. Corong
1 buah
11. Kertas
saring secukupnya
12. Botol
kaca 1 buah
b.
Bahan
1. Kelapa
tua segar 1 butir
2. Aquades 700 ml
D.
Langkah
Percobaan
1. Mengupas
kulit kelapa tua segar dan memarut dengan parut
2. Menambahkan
air matang 700 ml untuk parutan 1 butir kelapa
3. Memeras
parutan kelapa yang telah ditambah air untuk mendapat santan yang
sebanyak-banyaknya
4. Memasukkan
santan dalam botol 1,5 L yang telah dilengkapi dengan selang
5. Melipat
selang ke atas agar santan dalam botol
tidak keluar
6. Mendiamkan
santan 2-4 jam sampai terbentuk 3 lapisan (bagian atas krim, tengah skim, bawah
air)
7. Mengambil
krim untuk pembuatan VCO dengan mengeluarkan skim dan air melalui selang
8. Memixer
krim dengan kecepatan tinggi selama 25-30 menit
9. Memasukkan
krim yang telah dimixer ke dalam botol 1,5 L lagi
10. Menginkubasi
kurang lebih 24 jam sampai terbentuk 3 lapisan (VCO, blondo, dan air)
11. Mengambil
VCO dengan pipet panjang
12. Menyaring
VCO dengan kertas saring pada botol kaca bersih dan steril
13. Melakukan
3 kali penyaringan sampai terbentuk minyak yang bening
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.
Data
Dari hasil pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
dengan metode mixer, maka kami
dapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Hasil
Pembuatan Minyak Kelapa Murni (VCO) dengan Metode Mixer
Santan (ml)
|
Krim (ml)
|
VCO (ml)
|
Hasil Penyaringan
|
2500
|
750
|
190
|
Jernih
|
B.
Analisis
Dari data yang kami dapatkan terkait pembuatan Virgin
Coconut Oil (VCO) dengan metode
mixer atau sentrifugal, maka kami
dapat menganalisisnya sebagai berikut :
Dari
hasil pembuatan VCO dengan metode mixer dihasilkan VCO sebesar ... ml dengan
warna ... dari santan sebanyak 2500 ml dan krim yang terbentuk sebanyak 750 ml.
C.
Pembahasan
Ada
beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak kelapa murni (VCO),
diantaranya adalah pemanasan bertingkat, enzimatis, mixer, dan mikroorganisme.
Dalam percobaan kali ini, proses pembuatan minyak kelapa murni (VCO)
menggunakan metode mixer. Pembuatan
VCO diawali dengan memarut daging buah
kelapa tua segar kemudian diperas untuk diambil santannya. Selanjutnya santan
didiamkan hingga terbentuk krim, skim dan air. Krim kemudian diambil dan
dijadikan VCO dengan cara di mixer. Santan merupakan campuran antara molekul
minyak, air dan protein. Protein (berupa lipoprotein) yang terdapat di dalam
santan berfungsi sebagai pengemulsi. Salah satu penyebab hilangnya stabilitas
protein adalah dengan pengadukan. Lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat
hidrofob berbalik ke luar, sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofil
terlipat ke dalam sehingga putaran kepala mixer menyebabkan emulsi santan
terpecah. Hal ini dikarenakan protein mengalami koagulasi dan akhirnya
mengalami pengendapan, sehingga lapisan minyak dan air terpisah. Setelah minyak
dan air dapat terpisah, minyak ini disaring dengan kertas saring untuk
menghasilkan minyak kelapa murni yang berwarna bening. Minyak kelapa yang
dihasilkan dari praktikum ini adalah 190 ml. Minyak ini terbentuk dari 2500 ml
santan. Dimana dalam pembuatannya menggunakan kelapa tua segar sebanyak 2,5
butir. Sehingga dihasilkan krim sebanyak 750 ml. Minyak kelapa merupakan minyak
yang paling sehat dan aman dibandingkan minyak kelapa goreng golongan minyak
sayur, seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, dan
minyak kanola. Minyak kelapa mampu mendukung sistem kekebalan tubuh dari
mikroorganisme berbahaya. Jika mikroorganisme yang memakan energi tubuh dapat
ditekan jumlahnya, sistem kekebalan bisa meningkat. Minyak kelapa dapat
memberikan energi secara cepat dan merangsang metabolisme. Selain itu, minyak
kelapa murni dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang berasal
dari virus. Penyakit yang belum
ditemukan obatnya dapat ditangkal terlebih dahulu dengan mengonsumsi VCO,
seperti flu burung, HIV/AIDS, hepatitis dan jenis lainnya. VCO juga dapat
mengatasi kegemukan, penyakit kulit, hingga penyakit yang tergolong kronis,
misalnya kanker prostat, jantung, diabetes dan darah tinggi. Pembuatan minyak
kelapa menggunakan metode mixer merupakan
metode yang cukup mudah untuk dilakukan dan minyak kelapa yang dihasilkan pun
cukup banyak.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari pembuatan VCO dengan metode
mixer,
yaitu:
1. Pembuatan VCO (Virgin
Coconut Oil) dengan menggunakan metode mixer
menghasilkan
minyak yang cukup
banyak
yaitu 190 ml dari santan 2500 ml dan krim yang terbentuk 750 ml. VCO (Virgin
Coconut Oil) yang
dihasilkan jernih. Proses pembuatan
VCO (Virgin Coconut Oil) dengan metode mixer lebih mudah dan sederhana.
2. Keberhasilan dalam menggunakan metode mixer untuk menghasilkan VCO (Virgin Coconut Oil) sangat besar asalkan praktikan
juga dapat menjaga kesterilan dalam proses pembuatan VCO (Virgin Coconut
Oil).
B.
Saran
Saran yang dapat kami berikan dari pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan metode mixer, yaitu
melakukan proses pembuatan VCO
(Virgin Coconut Oil) sesuai
prosedur dan alat atau bahan yang digunakan harus sesuai takaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Cahyana. 2014. Pembuatan Minyak (Virgin Coconut
Oil) Menggunakan Metode Sentrifugal. Institute Sepuluh November: Surabaya.
Herman. 2013. Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Fermentasi Ragi Tempe. Universitas
Seberat Maret: Surakarta.
Bambang. 2010. Virgin
Coconut Oil (VCO) Sebagai Salah Satu Bioteknologi. Universitas
Brawijaya. Malang.
Suhardiyono. 2013.
Minyak Kelapa Murni Dengan Variasi Metode Enzimatis. Universitas Airlangga:
Surabaya.
Sulistyo. 2014.
Kelemahan Metode Pemanasan Dalam Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).
Universitas Negeri Malang: Malang.
Let me tell you something...
BalasHapusWhat I'm going to tell you may sound pretty creepy, maybe even a little "strange"
WHAT if you could just press "Play" to listen to a short, "miracle tone"...
And INSTANTLY bring MORE MONEY to your LIFE??
What I'm talking about is BIG MONEY, even MILLIONS of DOLLARS!!!
Do you think it's too EASY?? Think something like this is not for real???
Well then, Let me tell you the news...
Sometimes the most magical miracles in life are the EASIEST!!!
In fact, I'm going to PROVE it to you by allowing you to PLAY a real-life "miracle wealth building tone" I've produced...
And do it FREE (no strings attached).
YOU just press "Play" and the money will start coming into your life. it starts right away.
TAP here now to experience the magical "Miracle Money Tone" - as my gift to you!!!